Dalam usaha meningkatkan mutu bensin agar memenuhi kebutuhan mesin, sebelumnya diIndonesia ditambahkan zat aditif anti ketuk yaitu senyawa tetra etil lead (TEL). Namun hal ini menimbulkan gas buang yang mengandung senyawa Pb yang berbahaya bagi kesehatan manusia. untuk menanggulangi masalah ini, sebagai pengganti TEL digunakan zat kimia lain yang mempunyai fungsi yang sama tapi tidak mangandung Pb, seperti metil tersier butil eter (MTBE). berdasarkan hal diatas, dilakukanlah penelitian tentang penggunaan metil tersier butil eter (MTBE) sebagai komponen pencampur pada bensin produksi kilang cepu untuk mengetahui perubahannya terhadap angka oktan, kadar TEL, sifat kimia dan fisika bensin. Penelitian ini dilakukan terhadap sampel bensin dasar dengan penambahan o%,3%,7%,11% dan 15% volume MTBE. untuk masing-masing campuran masih ditambahkan senyawa TEL yang bervariasi untuk mencapai angka oktan 87. dari campuran yang padar TEL memenuhi angka oktan 87, selanjutnya dilakukan pemeriksaan sifat-sifat kimia dan fisikanya. hasil pengujian dan analisa terhadap bensin produksi kilang cepu setelah dibandingkan dengan spesifikasi bensin Indonesia, campuran 11% dan 15% volume MTBE umumnya telah memenuhi persyaratan spesifikasi bensin premium Indonesia.