Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam-logam kalsium, barium, magnesium dan seng, kandungan fosfor, nilai indeks viskositas, nilai keasaman total (TAN) dan nilai kebasaan total (TBN), dan analisis jenis dari paket aditif pelumas. Contoh paket aditif yang dianalisis adalah merek "A D P E N" dan "A D O", diperoleh dari pasaran di daerah jakarta pusat. Analisis dilakukan dengan spektrofotometer serapan atom, spektrofotometer sinar tampak, potensiometer, viskometer dan spektrofotometer infra merah. Hasil analisis memperlihatkan bahwa aditif pelumas merek "A D P E N" mempunyai kandungan kalsium sekitar 31 ug/ml, barium tidak ada, magnesium sekitar 3 ug/ml, seng sekitar 17 ug/ml, kandungan fosfor sekitar 3 x 10-3 %, indeks viskositas sekitar 246,96, nilai TAN sekitar 0,08 ml KOH/gram, nilai TBN sekitar 0,43 ml KOH/gram, dan mengandung aditif diantaranya paket aditif yang terdiri dari Ca/Mg deterjen/dispersan/seng dialkil ditiofosfat, paket aditif yang terdiri dari deterjen/inhibitor, poliisobutenil succinamide dan merupakan paket aditif yang mempunyai indeks viskositas tinggi. Sedangkan aditif pelumas merek "A D O" mempunyai kandungan kalsium sekitar 13 ug/ml, barium tidak ada, magnesium sekitar 4 x 10-3 %, indeks viskositas sekitar 312,83, nilai TAN sekitar 0,02 ml KOH/gram, nilai TBN sekitar 0,18 ml KOH/gram, dan mengandung aditif diantaranya paket aditif yang terdiri dari Ca/Mg deterjen/dispersan/seng dialkil ditiofosfat, nonil fenol dan merupakan paket aditif yang mempunyai indeks viskositas tinggi. Berdasarkan hasil analisis tersebut, diketahui bahwa kedua aditif tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda. Aditif pelumas merek "A D O" lebih banyak menggunakan senyawa-senyawa polimer yang dapat memberikan sifat penaik indeks viskositas, deterjen dan secara tidak langsung juga memberikan sifat anti oksidasi, sedangkan aditif pelumas merek "A D P E N" menggunakan senyawa-senyawa polimer dan senyawaan garam logam yang jika dibandingkan dengan aditif pelumas merek "A D O", senyawa olimernya lebih sedikit tetapi seyawaan garam logamnya lebih banyak. Dengan demikian untuk mengetahui aditif yang lebih baik diantara dua macam aditif ini, harus dilakukan analisis lanjutan yang berhubungan dengan pemakaian, sehingga dapat diketahui secara langsung pengaruhnya terhadap mesin kendaraan bermotor dan terhadap minyak pelumas dasar. Hasil analisis ini diharapkan sedikit banyak memberikan informasi kepada masyarakat mengenai mutu dari kedua macam aditif ini. `